Minggu, 10 Maret 2013

Ester atau Alkil Alkanoat



Rumus Umum
Ester merupakan senyawa turunan asam alkanoat, dengan mengganti gugus hidroksil (–OH) dengan gugus –OR1. Sehingga senyawa alkil alkanoat mempunyai rumus Umum :
 R-COOR1
 
Sifat Fisik Ester
a.  Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding.
b.    Ester dapat larut dalam pelarut organik.
c.    Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
d.    Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.

Sifat Kimia Ester
a.  Hidrolisis
Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol, namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa dise4but reaksi Penyabunan (Saponifikasi).

b.  Reaksi dengan amonia
Reaksi antara ester dengan ammonia menghasilkan suatu amida dan alkohol. Reaksi ini disebut amonolisis. Reaksi ammonolisis tidak memerlukan katalis.
c.   Transesterifikasi
Jika suatu ester direaksikan dengan suatu alkohol maka akan diperoleh ester baru dan alkohol baru. Reaksi ini disebut reaksi transesterifikasi yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan basa mengikuti pola umum berikut ini.
RCOOR1 + R”OH RCOOR” + R1OH
Reaksi diatas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil dalam –OR1 pada ester dengan gugus alkil dalam ikatan R”O.
Contoh reaksi antara suatu trigliserida dengan metanol.

d.  Reaksi dengan pereaksi Grignard
Reaksi antara suatu ester dengan pereaksi Grignard merupakan cara istimewa dalam pembuatan alkohol tersier. Pola umum dari reaksi ini adalah sebagai berikut.

Bila keton yang diperoleh di atas direaksikan lebih lanjut dengan R’’MgX maka pada akhirnya diperoleh suatu alkohol terseir menurut persamaan reaksi berikut ini.

e.  Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan menghasilkan alkohol primer.

f. Reaksi Pengesteran (Esterifikasi)
Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis asam. Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester-ester aromatik (yakni ester yang mengandung sebuah cincin benzen). Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel). 

Cara-cara lain untuk membuat ester
a.  Pembuatan ester dari alkohol dan asil klorida (klorida asam)
Jika kita menambahkan sebuah asil klorida kedalam sebuah alkohol, maka reaksi yang terjadi cukup progresif (bahkan berlangsung hebat) pada suhu kamar menghasilkan sebuah ester dan awan-awan dari asap hidrogen klorida yang asam dan beruap. Sebagai contoh, jika kita menambahkan etanol krlorida kedalam etanol, maka akanterbentuk banyak hidrogen klorida bersama dengan ester cair etil etanoat.

b.   Pembuatan ester dari alkohol dan anhidrida asam
Reaksi-reaksi dengan anhidrida asam berlangsung lebih lambat dibanding reaksi-reaksi yang serupa dengan asil klorida, dan biasanya campuran reaksi yang terbentuk perlu dipanaskan. Sebagai contoh etanol yang bereaksi dengan anhidrida etanoat sebagai sebuah reaksi sederhana yang melibatkan sebuah alkohol: Reaksi berlangsung lambat pada suhu kamar (atau lebih cepat pada pemanasan). Tidak ada perubahan yang bisa diamati pada cairan yang tidak berwarna, tetapi sebuah campuran etil etanoat dan asam etanoat terbentuk.

Kegunaan Ester
a.        Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
b.  Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliester yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
c.    Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan

PERMASALAHAN :
1.     Pada reaksi pembuatan ester, ester dapat dibuat diantaranya dengan mereaksikan  alkohol dengan asil klorida (klorida asam) dan alkohol dengan anhidrida asam. Yang ingin saya tanyakan mengapa reaksi dengan anhidrida asam berlangsung lebih lambat dibanding reaksi yang serupa dengan asil klorida ? 
2.        Mengapa reaksi antara ester dengan ammonia (amonolisis) tidak memerlukan katalis ?




 

5 komentar:

  1. Saudari devi saya mencoba menjawab permasalahan anda nomor 1. menurut literatur yang saya baca,reaksi dengan anhidrida asam berlangsung lebih lambat dibanding reaksi yang serupa dengan asil klorida ,karena jika keduanya di reaksikan pada suhu kamar maka anhidra asam bereaksi dengan alkohol terjadi secara lambat tetapi jika di panaskan pada suhu tertantu reaksi anhidrida asam lebih cepat bereaksi sedangkan asil klorida jika bereaksi dengan sebuah alkohol reaksi yang terjadi cukup progresif (bahkan berlangsung hebat) pada suhu kamar menghasilkan sebuah ester dan awan-awan dari asap hidrogen klorida yang asam dan beruap.
    Semoga bermanfaat ^_^

    BalasHapus
  2. menurut literatur yang saya baca, dikatakan bahwa asam anhidrida kurang reaktif jika dibandingkan dengan asil klorida. Menurut saya, kekurangreaktifan asam anhidrida inilah yang menyebabkan reaksinya cenderung berlangsung lebih lamban. semoga membantu...

    BalasHapus
  3. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1
    dari sumber yang saya peroleh pembuatan ester dengan dengan anhidrida asam berlangsung lebih lambat daripada dengan asil klorida karena adanya perbedaan sifat kereaktifan. faktanya meskipun mereka sama-sama dalam suasana asam tetap saja terdapat perbedaan.
    asil klorida ternyata masih lebih reaktif dibandingkan dengan anhidrida asam. laju reaksi dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan larutan asam kuat berlebih ke dalam ester yang akan direaksikan, namun akan lebih sempurna lagi jika menggunakan katalis basa kuat seperti NaOH dan KOH
    trimmss...

    semoga membantu

    BalasHapus
  4. Ester juga bereaksi dengan amina membentuk amida. Reaksi dengan amina mengubah satu senyawa menjadi dua senyawa yang disebut aminolisis. Sebagai catatan bahwa aminolisis dari ester membutuhkan hanya satu ekuivalen amina, tidak seperti aminolisis dari suatu asil halida atau asam anhidrida, yang membutuhkan dua ekuivalen.


    Reaksi dari ester dengan amina tidak selambat reaksi dari ester dengan air dan alcohol, sebab amina merupakan nukleofil yang lebih baik. Ini merupakan keuntungan sebab kecepatan reaksi dari reaksi ester dengan amina tidak ditingkatkan dengan asam atau HO¯ atau RO¯. sehingga tidak memerlukan katalis lg...


    jwban no.2
    Hidrolisis dan alkoholisis dari suatu ester merupakan reaksi sangat lambat sebab air dan alkohol merupakan nukleofil lemah dan ester memiliki gugus yang sangat basa. Hidrolisis dan alkoholisis ester dapat dikatalisis dengan asam. Kecepatan hidrolisis dapat ditingkatkan dengan ion hidroksida dan kecepatan alkoholisis dapat ditingkatkan dengan basa konjugasi (RO¯) dari alkohol reaktan. :) mhon di rasionalisasikan,,

    BalasHapus
  5. menurut saya, reaksi dengan anhidrida asam berlangsung lebih lambat dibanding reaksi yang serupa dengan asil klorida di sebabkan oleh sifat dari anhidrida asam dan asil klorida. terletak pada sifat kereaktifannya, di mana anhidrida asam kurang reaktif daripada asil klorida.
    dimungkinkan oleh hal inilah terjadinya perbedaan jalannya reaksi antara anhidrida asam dengan asil klorida.

    semoga membantu...

    BalasHapus